Rabu, 04 Mei 2011

Jalur trans-Sulawesi di Desa Harapan

Jalur trans-Sulawesi di Desa Harapan, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, yang diterjang longsor Selasa (3/5), masih lumpuh hingga kemarin. Jalur darat yang menghubungkan Malili, Sulawesi Selatan, dan Lasusua, Sulawesi Tenggara, itu belum bisa dilewati kendaraan karena material longsor masih menumpuk di sejumlah titik.

Kapolres Luwu Timur (Lutim) AKBP Trijan Faisal mengatakan, hingga kemarin, upaya pembersihan badan jalan masih terus dilakukan.Terdapat delapan titik longsor yang masih harus dibersihkan menggunakan alat berat.“Dua-tiga hari jalur itu diperkirakan baru bisa normal,”katanya.

Longsor menerjang poros Malili-Lasusua,Selasa (3/5) dini hari.Longsoriniterjadidi15titik sepanjang 6 kilometer (km). Akibat longsor itu, terjadi kemacetan kendaraan dari arah Lasusua dan sebaliknya sepanjang 2 km pada Selasa malam. Pemkab Lutim hingga kemarin masih berupaya memindahkan material longsor yang menutupi badan jalan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lutim Suleha Sailellah mengatakan, pembersihan material longsor membutuhkan waktu tiga hingga tujuh hari. Camat Malili Aini Endis Anrika mengatakan, alat berat yang diterjunkan hanya mampu membersihkan material longsor sepanjang 30 meter. Karena itu, untuk menyingkirkan material longsor di 15 titik perlu waktu berhari-hari.

“Paling cepat tiga hari ke depan jalur itu baru dapat dilalui kendaraan,”ujarnya. Walau tidak ada korban jiwa, kerugian material yang disebabkan longsor dan banjir bandang di Lutim ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Bupati Lutim Andi Hatta Marakarma dan Wakil Bupati Thoriq Husler mengunjungi lokasi longsor terparah di Dusun Menggoro, Desa Harapan,Kecamatan Malili,kemarin. Meski jalur darat hingga kemarin masih terputus, akses transportasi warga menuju ke Sulawesi Tenggara dan sebaliknya tetap lancar.

Warga memilih menempuh dua jalur laut, yakni Dermaga Soroako dan Dermaga Timampu di Lutim. Dua dermaga ini ramai dilalui warga yang sempat terhalang akibat terputusnya transportasi darat. Kepadatan penumpang kapal motor di dua dermaga itu terlihat kemarin. “Jalur alternatif melalui dua dermaga itu cukup membantu akses transportasi akibat jalur darat yang terputus,” papar Kapolres Lutim AKBP Trijan Faisal.

Sementara itu, bencana tanah longsor juga menerjang Toraja Utara,tepatnya di Dusun Kepe, Desa Benteng Kado To’rea,Kecamatan Kapala Pitu, Selasa (3/5) malam. Akibatnya, poros Rantepao-Pangala putus akibat tertimbun material longsor. Jalur itu masih lumpuh hingga kemarin. Jalur ini merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan tiga kecamatan, yakni Baruppu, Rinding Allo, dan Awan Rantekarua.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Toraja Utara Yorry R Lesawengan mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan alat berat ke lokasi longsor untuk membersihkan material yang menghalangi kendaraan. Demikian catatan online Nggo Kontes tentang Jalur trans-Sulawesi di Desa Harapan.

0 komentar:

 
 
Copyright © 2012 Blog Dodol All Rights Reserved